KOMPRESSOR
Pemampat atau kompresor adalah
alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat,
yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau
kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system
fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi).
Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan
positif.
Jenis kompresor
1. Kompresor dinamik
2. Kompresor perpindahan
positif (possitive displacement):
2. Lobe
3. Vane
4. Liquid Ring
5. Scroll
PENGERTIAN, MACAM - MACAM DAN PERAWATAN PANEL
Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu
kesatuan bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi
dan pemutus aliran listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari
beberapa keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka/ram.
Panel kontrol listrik adalah
peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan
motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada
dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah
pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat
kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan
tromol (drum controller)Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik
yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam
panel kontrol antara lain: Saklar magnet/Magnetic Contactor, Pengaman
motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan
OFF(Push button off), Lampu indikator, Konduktor/Kabel, Rel omega, Rel sirip,
Terminal deret legrand.
1. Motor induksi 3 phase dengan rangkaian
putar kanan dan kiri (Forward dan Reverse)
Motor yang menggerakkan mesin-mesin kebanyakan digunakan motor
arus bolak balik 3 fase. Stator motor ini membangkitkan suatu medan magnit
putar.Motor ini dihubungkan dengan jaringan arus bolak-balik 3 fase.
Kalau jaringannya terdiri dari empat
hantaran maka hanya hantaran-hantaran fasenya saja yang
dihubungkan. Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini hanya dengan
menukar dua fasenya saja misalnya: L1 dan L2 sedangkan L3 dibuat tetap.
Arah putar motor dapat menghadap sisi puli porosnya, akan
berputar kekanan kalau terminal U dihubungkan dengan
L1, terminal V dihubungkan dengan L2 dan
terminal W dihubungkan dengan L3.
Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus
diperhatikan bahwa jika kedua tombol start ditekan bersama-sama
motor tidak akan bekerja, hal ini harus diperhatikan pemakaian/ pemilihan
tombol tekan.
Untuk mempermudah didalam memahami
cara kerja rangkaian kontrol, setelah kita
mempelajari fungsi masing-masing komponen didalam
panel kontrol maka kita mengenal dua
macam gambar rangkaian, yaitu rangkaian diagram
lingkaran arus atau rangkaian pengendali dan rangkaian utama. Rangkaian
pengendali yaitu rangkaian yang berhubungan
dengan kontrol saja, dan pada umumnya menggunakan
arus dan penghantar yang tidak terlalu besar. Sedangkan rangkaian utama adalah
rangkaian yang dikendalikan. Pada umumnya arus yang mengalir adalah cukup besar
tergantung yang dikendalikan, maka penghantarnya harus menyesuaikan dan
mengikuti kaidah yang berlaku (PUIL). Misalnya beban motor-motor listrik
di suatu industri.
Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis
manual dan jenis otomatis.
Yang dimaksud pengontrolan manual adalah pengontrolan motor
listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual.
Alat kontrol manual anatara lain menggunakan: TPDT,
Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller)
Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang
menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Untuk komponen
pengontrolan otomatis atau pada panel kontrol motor umumnya ada sebagian
yang sama dengan komponen pada panel distribusi, bedanya pada panel kontrol
motor dilengkapi dengan pengaman motor SPM atau Over Load dan ELCB sesuai
kebutuhan pada beban yang dikontrol.
2. Motor
Induksi dengan menghubungkan langsung pada saluran (Direct On Line)
Rangkaian
kendalinya disuplai dari tegangan 220 Volt. Pada saat tombol start S2 ditekan
arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – K1. Kontaktor megnetik 1 (K1) bekerja,
kontak bantu K1 (NO) menutup dan motor terhubung pada saluran. Untuk
selanjutnya, arus akan mengalir melalui F2 – S1 – Kontak bantu K1 – K1.
3. Motor Induksi dengan menggunakan Star–delta
(Y-Δ)
Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh
tegangan 220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir
melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu timer T (NC) – kontak bantu K3 – K1. Kontaktor
magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu
juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga
arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu K1 (NO) – K2. Kontaktor
magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat
yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik
kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja),
kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 – S1 – kontak K2 (NO) –
kontak bantu T (NO) – kontak bantu K1 (NC) – K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja,
motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor
dari sumber tegangan.
Penyaluran energi listrik ke
konsumen harus sedemikan terasa aman bagi
manusia, peralatan dan lingkungan. Oleh karenanya sistem harus dibuat
sedemikian agar penyaluran energi listrik dapat
kontinyu dan tidak terganggu. Jika ada
bagian yang terganggu dari sistem kelistrikan yang ada, maka harus dapat
terisolir gangguan tersebut tidak menjalar ke rangkaian yang lain. Faktor yang
sangat penting adalah bagaimana cara memelihara peralatan listrik itu sendiri.
Misalnya bagaimana memelihara peralatan panel listrik.
Kerusakan pada rangkaian panel dapat berpengaruh pula pada
stabilitas kerja motor listrik, seperti kurang efisiennya daya putar motor,
motor mengeluarkan suara getar keras dan bahkan motor cepat rusak serta tidak
dapat difungsikan lagi secara baik.
Salah satu cara untuk menjaga kondisi peralatan listrik tetap
baik dan awet serta menjaga kontinyuitas penyaluran energi listrik pada
konsumen/peralatan listrik ialah dengan merawat dan memelihara panel distribusi
listrik dan panel kontrol listrik,.
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan
atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi
dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat
dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan pada panel listrik.
Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik
pada panel adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi
keras/padat. Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus,
dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan.
Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang
terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk
itu kita harus memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik
mungkin, baik terhadap isolasinya maupun
penyebab kerusakan isolasi.
Dalam pemeliharaan perlatan listrik
pada panel kita membedakan antara
pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam
keadaan operasi dan memelihara (pengujian,
koreksi serta memperbaiki, membersihkan) dalam keadaan padam/ panel tidak
bekerja.Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh petugas setiap hari
dengan sisten cheklist atau catatan saja.
Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan.
3.5.Jenis - Jenis Pemeliharaan Panel Listrik
1. Predective
Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan
cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt
diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara
ini biasa dipakai adalah monitor kondisi
secara online baik dalam peralatan beroperasi
maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil untuk
analisa. Pemeliharaan ini disebut juga
pemeliharaan berdasarkan kondisi (Conditional Base Maintenance).
2. Preventive
Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara
tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja
peralatan yang optimum sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini
dilakukan secara berkala dengan berpedoman
kepada: Instructional Manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan
pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan waktu (Time
BaseMaintenance).
3. Corrective
Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada
waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat
menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai
perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan
ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa
Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau
kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
4. Breakdown Maintenance Adalah
pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
Generator
fungsi
Generator fungsi adalah bagian dari peralatan atau software uji coba
elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang
ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber
pemicu diperlukan, secara internal ataupun eksternal.
Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang
menyediakan output sebanding terhadap beberapa input fungsi matematika.
Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.
Generator fungsi analog umumnya
menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga
ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat
dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan ramp voltase menanjak dan
menurun secara linier. Ketika voltase output mencapai batas atas dan batas
bawah, proses pemuatan dan pelepasan dibalik menggunakan komparator, menghasilkan gelombang segitiga linier. Dengan arus yang
bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi yang berbeda
dapat dihasilkan.